Sabtu, 08 Desember 2012

JAWABAN MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM



1. Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh
2. Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium
3. Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid
4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.


Jawab:

1.Jika senyawa bahan alam masih terkandung dalam tumbuhan maka tumbuhan tersebut ada baiknya direndam / ditambahkan pada senyawa kimia lain yang berfungsi sebagai zat pengaktivasi contohnya NaOH/H3PO4 ini dilakukan agar senyawa bahan alam yang terdapat pada tumbuhan tersebut dapat diaktifkan terlebih dahulu sebelum dilakukannya maserasi, agara setelah proses maserasi dilakukan senyawa bahan alam yang didapatkan bisa langsung digunakan untuk kepentingan  tertentu.Dan jika senyawa bahan alam telah diekstrak senyawa bahan alam tersebut juga ditambahkan dengan senyawa kimia lain seperti NaOH/ H3PO4 namun disini kekurangannya adalah waktu yang akan digunakan untuk mengaktifkan senyawa bahan alam tersebut akan cukup lama mengingat senyawa bahan alam yang belum aktif tadi harus menyesuaikan sifat pelarutnya dengan yang akan dilarutkan dan juga harus dipilih pelarut yang sesuai. Oleh karena itu usul saya disini sebaiknya untuk mengaktifkan senyawa bahan alam tersebut sebaiknya senyawa kimia seperti NaOH dan H3PO4 tadi ditambahkan saat ekstraksi berlangsung.


2.Bagaimana idenya sintesis dapat dilakukan dilaboratorium disebabkan sebagai contohnya aspirin memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah. Aspirin dulunya berasal dari tumbuhan yang bernama Willow yang mana jika batangnya dihaluskan dan dijadikan serbuk dapat menghilangkan rasa sakit,dari sinilah ide untuk mensintesis aspirin diawali dan seiring perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini ternyata aspirin itu juga dapat disintesis dari mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asetat. Reaksi dengan anhidrida asetat akan mengubah gugus hidroksi fenolik dari asam salisilat menjadi asam asetil salisilat atau ester asetil atau aspirin karena reaksi berkatalis asam dari suatu anhidrida dengan alcohol atau fenol akan menghasilkan ester. Dari sinilah ide awal bahwa senyawa bahan alam tidak hanya didapatkan dari metabolime sekunder tumbuhan saja tetapi juga dapat diperoleh dari hasil mereaksikan suatu senyawa kimia dan senyawa kimia lain yang dikatalis oleh suatu pereaksi dan dalam suasana tertentu akan menghasilkan suatu senyawa bahan alam. Inilah yang terjadi sekarang yang mana senyawa bahan alam dapat disintesis di laboratorium. Yang prosedur kerjanya seperti ini.


      Masukkan 5 gram asam salisilat dan 7,5 gram asam asetat anhidrida ke dalam labu alas datar serta tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat.  Campuran dikocok sampai terjadi campuran sempurna kemudian dipanaskan dengan penangas air pada suhu 50-60 OC sambil diaduk selama 15 menit.  Dinginkan sambil tetap diaduk dan tambahkan 75 ml akuades kemudian saring dengan penyaring Buchner.  Hasil yang diperoleh dimurnikan dengan menggunakan pelarut akuades panas



3. Untuk terpenoid dan steroid misalnya friedelin digunakan  Pelarut yang mudah menguap contohnya : heksana yang mana heksana dipilih karena :

    - Titik didih pelarut rendah
    - Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan
    - Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi
    - Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan
    - Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
      B. untuk alkaloid contohnya nikotin digunakan pelarut methanol karena :    
     -Selektif, Stabil secara fisik dan kimia, Ekonomis, Keamanan dan Ramah lingkungan. Selain itu methanol juga dipilih karena alkaloid bersifat polar. Disini pelarut digunakan 1.5 kali volume evaporator ini di sebabkan agar saat diuapkan labu tidak dalam keadaaan kosong.

     C. untuk flavonoid contohnya flavon digunakan pelarut methanol hal ini  dikarenakan :
melarutkan dalam keadaan panas, tidak melarutkan senyawa lain dan mendidih dibawah titik leleh senyawa organic dan juga disebabkan flavonoid juga bersifat polar sama seperti alkaloid
     Cairan pelarut dalam pembuatan ekstrak adalah pelarut yang optimal untuk senyawa kandungan berkhasiat atau yang aktif, dengan demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan dan dari senyawa kandungan lainnya. Ekstrak hanya mengandung sebagian besar senyawa kandungan yang diinginkan.


4.Dasar titik tolak penentuan struktur untuk kafein adalah penentuan sifat fisik, titik leleh, sifat optis aktif lalu selanjutnya setelah itu ditentukan barulah melakukan analisis spektroskopi ultraviolet, IR, NMR Proton dan NMR karbon. Lalu, barulah kita membandingkan data yang kita peroleh dengan struktur yang kira – kira mirip dengan punya kita yang sudah dipublikasikan orang-orang dijurnal yang sudah ada dan terakhir baru kita bisa usulkan struktur senyawa yang didapatkan itu.
Kalau menurut saya hal-hal pokok yang harus diperlukan dalam penentuan struktur adalah sifat fisik, titik leleh dan sifat optis aktif


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar