Sabtu, 08 Desember 2012

ISOLASI NIKOTIN

Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang terdapat dalam tanaman tembakau dan berpotensi sebagai insektisida alami
pengganti insektisida sintetik" Nikotin mempunyai sifat mudah terurai oleh faktor alam sehingga tidak meninggalkan residu pada
tanaman inang" Isolasi nikotin dapat dilakukan dengan teknik maserasi dan dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut
kloroform" Teknik isolasi ini cukup mudah dan dapat menghasilkan isolat yang mengandung nikotin dalam konsentrasi cukup
besar dan relatif murni" Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu dan volume maserasi yang optimum untuk
mengisolasi nikotin dari 50 gram daun tembakau kering dan untuk mengetahui pengruh isolat kasar nikotin sebagai insektisida
alami terhadap ulat grayak (Spodoptera litura)"
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia FMIPA UM dan Laboratorium Hama dan Tanaman
BALITAS, Karang Ploso, Malang" Daun tembakau jenis virginia dan ulat grayak sebagai hewan uji diperoleh dari BALITAS,
Karang Ploso, Malang" Isolasi nikotin dilakukan dengan cara maserasi-ekstraksi dengan variasi waktu maserasi dilakukan pada
24 jam, 48 jam dan 72 jam dan variasi volume maserasi pada waktu optimum dilakukan pada volume 250 mL, 500 mL, 750 mL,
1000 mL, dan 1250 mL" Optimasi waktu dan volume maserasi optimum ditentukan dengan cara penentuan rendemen nikotin
yang diperoleh dengan metode titrasi asam-basa" Filtrat hasil maserasi yang disebut dengan isolat kasar, diuji aktivitasnya
sebagai insektisida terhadap ulat grayak (Spodoptera litura)" Identifikasi nikotin dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis
dengan larutan pengembang CH3OH dan NH4OH (200:3)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) waktu maserasi optimum pada proses isolasi nikotin dari daun tembakau adalah
pada 48 jam; (2) volume air optimum untuk maserasi dari 50 gram sampel daun tembakau adalah pada volume air 750 mL
dengan rendemen nikotin sebesar 3,53 %; (3) isolat kasar nikotin dari 50 gram daun tembakau pada volume maserasi 250 mL,
500 mL, 750 mL, 1000 mL dan 1250 mL semuanya memiliki aktivitas sebagai insektisida terhadap ulat grayak" Efek insektisida
tertinggi pada volume maserasi 250 mL yang mampu mematikan sampai 88,3 % dari 30 ekor target setelah 72 jam
penyemprotan.

4 komentar:

  1. dalam isolasi nikotin teknik yang dilakukan adalah maserasi dengan merendam daun tembakau.
    disini yang saya tanyakan adalah mungkinkah saat dimaserasi kadar nikotin dapat berkurang dari semula yang kita perhitungkan minimal didapat malah berkurang kadar yang akhirnya didapat?
    apa saja kah yang menyebabkan berkurangnya kadar nikotin tersebut?

    BalasHapus
  2. menurut saya bisa terjadi ini mungkin dikarenakan volume pelarut atau molaritas tidak sesuai dengan standar maserasi..

    BalasHapus
  3. sebenarnya dalam pembahasan di atas sudah terdapat penjelasannya.
    yaitu, pengaruh waktu dan valume dari pelarut serta banyaknya sampel yg ingin dimaserasi.
    dalam percobaan di atas, telah didapat berapa waktu dan valume yang optimum untuk memaserasi 50 gram sampel daun tembakau.
    dari hal itu dapat disimpulkan, jika ingin mendapatkan hasil yang optimum maka lakukan dengan kondisi di atas, tetapi jika dilakukan dalam kondisi yang kurang dari waktu yang diperlukan dan volume pelarut yang digunakan sedikit dengan jumlah sampel segitu tentu tidak akan melarutkan sesuai dengan yang kita harapkan.

    BalasHapus
  4. menurut saya bisa saja terjadi, berdasarkan penjelasan diatas faktor waktu dan volume pelarut berpengaruh dalam menentukan kadar nikotin yang di dapat. waktu dan volume pelarut bervariasi tergantung dari banyaknya sampel dan kadar yang kita inginkan.

    BalasHapus