Rabu, 16 Maret 2011

Ion Karbenium Telah Terungkap

Suatu pandangan yang penting kedalam mekanisme reaksi hidrokarbon telah diungkapkan oleh para ilmuwan yang sedang di Perancis.
Transformasi terkatalisis dari hidrokarbon sangatlah penting pada industi petrokimia akan tetapi kelambanan mereka haruslah diatasi dengan dikerjakan dibawah tekanan dan suhu yang tinggi. Jean Sommer dan para koleganya pada University of Strasbourg telah menunjukkan keberadaan beberapa ion karbenium pada transformasi hidrokarbon pada katalis mineral zeolite. Beberapa ion tersebut pada umumnya diterima sebagai intermediate reaksi namun formasi mereka sepenuhnya belumlah dimengerti.
Sommer menggunakan suatu kombinasi pengukuran NMR dan melabeli bahan pertama guna mendeteksi keberadaan beberapa ion karbenium. Dia menjelaskan bahwa: ‘Kita menunjukkan keberadaan beberapa intermediate tersebut pada zeolite meski pada suhu ruangan, suatu titk kontroversial pada katalis asam padat.’
Beberapa intermediate ion karbenium pada zeolites telah terlihat menggunakan NMR
‘Beberapa ion karbenium umumnya muncul pada konsentrasi yang sangat rendah, dan selanjutnya sangat sulit untuk dideteksi dan diamati,’ Sommer melanjutkan. ‘Pekerjaan kami mengkonfirmasikan bahwa mereka merupakan intermediate yang perlu dalam memebrikan logika pada reaktifitas hidrokarbon.’
Pierre Esteves, seorang ahli pada carboacation kimiawi pada Federal University of Rio de Janeiro, Brazil, mengomentari bahwa, ‘penggunaan yang elegan dari NMR digabungkan dengan hidrokarbon terklabeli secara isotopis menunjukkan bahwa bukti yang kuat dari perilaku carbocations didalam beberapa katalis berpori tersebut, bahkan pada suhu ruangan sekalipun.’
Langkah berikutnya, menurut Sommer, adalah menemukan jika reaksi tersebut bertempat didalam lubang zeolite atau pada luaran permukaan katalis tersebut.

1 komentar:

  1. Serbuk daun dandang gendis direndam dengan etanol 70% selama 24 jam pada suhu kamar. Ekstrak yang diperoleh disaring dan ampasnya direndam kembali dengan etanol 70%. Filtratnya dipekatkan dengan penguap putar.
    Ekstrak etanol daun dandang gendis dipartisi dengan n-heksana, kemudian dihidrolisis dengan HCl 2 N pada suhu 100 °C selama 60 menit. Ekstrak daun dandang gendis terhidrolisis dipartisi dengan etil asetat. Fraksi etil asetat dikumpulkan dan dipekatkan dengan penguap putar, lalu difraksionasi dengan KLT preparatif. Eluen yang digunakan adalah campuran n-butanol: air:asam asetat (BAA) (4:5:1). Noda pemisahan dideteksi di bawah lampu UV 254 nm. Setiap fraksi dikerok, dilarutkan dengan etanol 70%, kemudian dipekatkan dan diuji aktivitas antioksidan. Fraksi teraktif dianalisis dengan spektrofotometer UV-tampak dan diuji kemurniannya menggunakan KLT dua dimensi dengan eluen BAA dan n-butanol: etanol:air (BEA) (4:1:2).

    BalasHapus